SCIENCE CLUB LEARN ONLINE PROGRAM BELAJAR SMA DEPOK
Study : BIOLOGI
Bab : Sel #3
Kelas : XI
Organel atau
organ kecil di dalam merupakan suatu struktur yang memiliki membran
pemisah terhadap matriks di sekelilingnya. Tiap-tiap organel memiliki
fungsi yang khas agar keteraturan dan keutuhan di dalam sel tetap
terpelihara. Beberapa organel ada dalam sitoplasma, antara lain:
A. Nukleus
Nukleus atau
inti sel merupakan organel yang terbesar di dalam sel, terdapat di
semua sel eukariotik (sel yang materi intinya terbungkus membran). Pada
umumnya sel mengandung satu nukleus, tetapi pada beberapa organisme ada
yang lebih dari satu. Bentuk inti sel biasanya bulat, lonjong atau tidak
beraturan, dengan garis tengah ± 10 nm dan panjang ± 20 nm, terletak di
sekitar bagian tengah sel.
Nukleus
dibungkus oleh dua lapis membran lipoprotein yang masingmasing
dipisahkan oleh celah sebesar 20 - 30 nm. Membran luar yang berbatasan
dengan sitoplasma berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan
akhirnya ke membran plasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang
memungkinkan pertukaran zat antara nukleus dan sitoplasma, misalnya RNA
dan protein.
Matriks di
dalam nukleus disebut nukleoplasma, di dalamnya terkandung berbagai
macam enzim, protein, kromosom, dan nukleolus (anak inti). Komponen
utama penyusun kromosom ialah protein dasar yang disebut histon dan DNA
(asam dioksi ribonukleat). DNA merupakan substansi genetika yang mampu
melakukan replikasi (mengganda) pada saat sel berkembang biak (membelah
diri). Pada saat sel tidak sedang membelah, kromosom tampak seperti
benang-benang halus yang panjang dan disebut kromatin. Jumlah kromosom
pada sel berbagai spesies bervariasi, tetapi jumlah tersebut cenderung
tetap pada setiap spesies. Nukleolus (anak inti) berbentuk bulat,
terdapat di dalam nukleoplasma dan hanya tampak setelah berakhirnya
proses pembelahan sel. Nukleolus mempunyai peran dalam sintesis RNA,
ribosom yang akan dikeluarkan dari inti ke sitoplasma.
B. Retikulum Endoplasma
Retikulum
endoplasma (RE) tersusun atas tumpukan kantung (rongga) dari membran
yang sejajar dan membentuk suatu sistem yang tersebar seperti jala di
seluruh bagian sitoplasma. Struktur membrannya sama dengan membran
plasma yang membentuk tubula (saluran), sisternae (rongga pipih), dan
vesikula (gelembung).
Ruang-ruang
yang terbentuk di antara membran yang sejajar menyebabkan sistem RE
tampak seperti saluran-saluran rumit dan pada beberapa bagian
berhubungan dengan membran plasma atau membran nukleus. Retikulum
endoplasma dibedakan atas:
- Retikulum Endoplasma kasar (RE kasar), adalah retikulum endoplasma yang pada permukaan membrannya menempel sejumlah ribosom, yaitu suatu organel yang berperan pada sintesis protein. Protein hasil sintesis ribosom masuk ke sisterna dan ditranspor (melalui RE kasar) ke organel lain, misalnya badan golgi.
- Retikulum Endoplasma halus (RE halus), pada permukaan membrannya tidak ditempeli ribosom dan berperan pada sintesis lemak dan steroid. Hasil sintesis tersebut selanjutnya disekresikan ke dalam retikulum endoplasma untuk diangkut ke bagian-bagian sel lainnya, misalnya ke badan Golgi, vakuola atau dikeluarkan dari sel secara eksositosis. Retikulum Endoplasma hanya ditemukan pada sel eukariotik baik sel hewan maupun sel tumbuhan.
C. Ribosom
Ribosom
merupakan organel berbentuk bulat yang tersusun atas nukleoprotein,
yaitu senyawa protein dengan RNA. Pada sel prokariotik ribosom berukuran
± 20 nm, tetapi pada sel eukariotik ukurannya lebih kecil. Sebagian
ribosom melekat pada membran retikulum endoplasma membentuk
kelompok-kelompok yang disebut polisom, selebihnya tersebar di dalam
sitosol, bahkan dijumpai pada organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas pada sel tumbuhan. Telah dikemukakan di atas bahwa ribosom
berperan pada sintesis protein.
D. Badan Mikro
Badan mikro
merupakan organel berbentuk bulat, tersusun atas selapis membran, tidak
memiliki struktur dalam dengan diameter 0,5-1,5 nm. Badan mikro
merupakan organel yang dihasilkan dari retikulum endoplasma. Badan mikro
dibedakan menjadi dua, yaitu peroksisom dan glioksisom.
- Peroksisom merupakan organel yang ditemukan pada jaringan fotosintesis tumbuhan (kloroplas), sedangkan pada hewan banyak dijumpai pada sel-sel hati dan ginjal. Peroksisom menghasilkan beberapa enzim metabolisme a – l. Enzim asam glikolat oksidasi yang berperan pada proses oksidasi glikolat menjadi asam glioksilat dan H2O2 yang merupakan salah satu rangkaian proses fotorespirasi pada tumbuhan. Hidrogen peroksida (H2O2) dihasilkan dari beberapa reaksi biokimia di dalam sel tumbuhan ataupun sel hewan yang bersifat racun. Selanjutnya, akan diuraikan oleh enzim katalase yang juga terdapat di dalam peroksisom menjadi senyawa yang tidak beracun.
- Glioksisom, menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menguraikan molekul lemak menjadi karbohidrat selama perkecambahan, dalam reaksi ini pun dihasilkan H2O2 yang kelak akan diuraikan oleh enzim katalase. Kerja enzim katalase sangat cepat sekali, hal ini dapat ditunjukkan dengan meneteskan H2O2 pada hati segar.
E. Badan Golgi
Badan golgi
ditemukan oleh Camillio Golgi pada tahun 1898. Tersusun atas tumpukan
kantung-kantung pipih (sisterna) dan di bagian tepinya terdapat
gelembung (vesikula). Badan golgi tersebar pada seluruh sitoplasma,
berukuran panjang 1 – 3 µ dan lebar 0,5 µ, pada sel-sel kelenjar dan sel
saraf ukurannya relatif besar dibandingkan dengan yang terdapat pada
sel-sel otak. Gelembung (vesikula) dari badan golgi dapat lepas dan
bergerak ke permukaan sel untuk menyekresikan isinya ke luar sel.
Badan golgi
pada sel hewan menghasilkan enzim pencernaan dari kelenjar-kelenjar
pencernaan, organel ini juga menyintesis polisakarida tertentu yang akan
ditambahkan pada protein yang berasal dari ribosom, membentuk
glikoprotein berupa musin (lendir).
Pada sel
tumbuhan, badan golgi berisi polisakarida dan protein untuk membentuk
dinding sel, di samping itu juga menghasilkan lendir, misalnya untuk
melumasi ujung akar pada waktu menembus tanah. Lendir, lilin pada
tanaman perca (karet), dan sekresi yang bersifat lengket dihasilkan oleh
badan golgi, bahkan juga kadang-kadang berperan dalam transpor lemak.
Pada tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom.
F. Lisosom
Lisosom
merupakan organel yang sangat kecil dibandingkan dengan organel-organel
lain. Umumnya berukuran 0,2 – 0,5 µm. Lisosom dihasilkan oleh badan
golgi (berasal dari vesikula badan golgi yang lepas) dan tersebar di
sitoplasma dalam jumlah besar. Lisosom terdapat hampir pada semua sel
eukariotik.
Di dalam
lisosom terdapat bermacam-macam enzim hidrolitik, seperti protease,
lipase, dan fosfatase yang berperan di dalam pencernaan intraseluler,
sebagai pengurai berbagai substansi di dalam sel. Substansi tersebut
sebagian berasal dari luar, seperti polisakarida, lemak, dan protein,
termasuk juga bakteri yang ditangkap secara fagositosis. Secara ringkas,
fungsi lisosom adalah sebagai berikut.
- Mencerna substansi yang diambil secara endositosis, misalnya pada sel darah putih yang memakan bakteri.
- Autofagosit, suatu proses peleburan struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel, misalnya menghancurkan organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
- Eksositosis.
- Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel, misalnya penghancuran ekor pada kecebong pada waktu menginjak dewasa dengan cara menyerap kembali ekornya.
G. Mitokondria
Mitokondria
berbentuk bulat, oval atau batang dengan diameter 0,5-0,1 µm dan panjang
1-4 µm. Terdapat pada semua sel eukariotik aerob dan jumlahnya
bervariasi. Pada sel yang aktivitasnya tinggi, seperti sel saraf, sel
otak, sel hati, dan sel spermatozoid terdapat ratusan bahkan ribuan
mitokondria.
Mitokondria
memiliki dua lapis membran yang terpisah, struktur membran luar mirip
dengan membran plasma. Membran dalam memiliki lipatan-lipatan ke arah
dalam yang disebut krista. Dengan adanya krista, permukaan membran dalam
menjadi lebih luas sehingga proses respirasi sel semakin efektif.
Proses respirasi terjadi di dalam krista dan matriks.
Di dalam
matriks terdapat DNA, RNA, ribosom, serta bermacam-macam enzim yang
mengendalikan tahap-tahap reaksi respirasi sel. Reaksi respirasi yang
berlangsung di dalam mitokondria adalah dekarboksilasi oksidatif daur
Krebs berikut transfer elektron.
H. Mikrotubulus
Mikrotubulus
terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan, berbentuk silinder atau
tabung dan tidak bercabang-cabang. Panjangnya mencapai beberapa
mikrometer dengan diameter luar ± 25 µm dan diameter dalam 12 µm.
Mikrotubulus tersusun atas molekul-molekul protein tubulin yang
terangkai dalam susunan heliks (terpilin) membentuk dinding silinder
berongga.
Organel ini
bersifat kaku, dan berperan sebagai kerangka sel (sito skeleton) yang
mampu memelihara bentuk sel agar tetap. Fungsi mikrotubulus yang lain
adalah membantu transportasi zat, merupakan komponen utama penyusun
silia, flagel, sentriol serta benang-benang spindel selama
berlangsungnya pembelahan sel.
I. Mikrofilamen
Mikrofilamen
merupakan benang-benang halus dengan diameter berkisar antara 5-7 µm.
Benang-benang ini tersusun atas protein aktin dan protein myosin dalam
jumlah kecil. Mikrofilamen mempunyai peran sebagai rangka sel (sito
skeleton) dan berperan dalam proses endositosis dan eksositosis. Selain
itu, mikrofilamen memiliki peranan penting pada kontraksi otot.
J. Sentrosom
Sentrosom
hanya dimiliki oleh sel hewan dan berperan pada proses pembelahan sel,
yaitu mengatur gerakan kromosom. Organel ini terdiri atas dua sentriol
dan diliputi oleh sitoplasma yang disebut sentrosfer. Sentriol berbentuk
silinder dengan diameter ± 0,2 µm yang tersusun atas mikrotubula.
Sentriol
terletak dekat inti sel. Pada waktu sel sedang membelah sentriol
berduplikasi sehingga terbentuk 2 pasang. Selanjutnya tiap pasangan
saling memisahkan diri menuju ke kutub berlawanan dan membentuk
benangbenang spindel.
Semoga penjelasan mengenai Organel Sel
di atas bisa manmbah wawasan sobat sekalian, dan tentunya bermanfaat.
Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon
kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan
lupa like dan share ya sobat. Terima kasih... ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^
No comments:
Post a Comment